Kamis, 08 Agustus 2013

Sejarah Tentang Desa Batur Selatan

Pada tahun caka1534 (1612 masehi) gunung Batur meletus dan menghujani Desa Batur yang dahulunya bernama Desa Sinarata dengan batu serta serpihan gunung, sehingga menimbulkan kerusakan  yang  luar biasa dimana-mana. Kemudian pada tahun Caka 1622  (1700 Masehi)  banyak rumah-rumah warga di Desa Sinarata terbakar terkena semburan api dan hawa panas yang berasal dari kawah gunung yang meletus. Pada tahun 1706 ( 1784Masehi) gunung Batur kembali mengeluarkan lahar panas yang mengalir ke danau, disamping banyak rumah penduduk yang hanyut terbawa oleh lahar banyak pula penduduk yang meninggal dan pada waktu itu muncul gunung kecil baru di gunung batur.
Pada tanggal 3 Agustus 1926, gunung Batur kembali mengeluarkan lahar  panas dan melanda Desa Batur dan Pura Tampurhyang yang sekarang pura itu bernama PuraUlun Danu Batur hingga rata dengan tanah. Dalam usahanya menyelamatkan diri ,warga Desa Batur mengungsi ke Karang Anyar yaitu sebuah desa di sebelah selatandesa Kintamani dan sebagian lagi mengungsi ke Desa Bayung Gede. Berkat bantuan pemerintah Hindia-Belanda dan desa-desa lainnya yang berdomisili di seputar desa Kintamani, beberapa benda seperti Gong Gede, Semar Kirang, Bale Pelinggih, Tombak, Lerontek, dan Pralingga Ida Bhatara saat itu bias diselamatkan.
Setelah mengungsi di desa BayungGede, penduduk Batur membangun DesaBatur di Karang Anyar dan berangsur-angsur membangunP uralengkap. DesaBatur baru yang mengambil tempat di    Karang Anyar diberi nama seperti nama desa dan pura asalnya yaitu Desa Batur dan PuraBatur, yang sekarang dikenal dengan nama Pura Ulun Danu Batur. Saat ini Desa Batur terdiri dari tiga desa administrative atau dinas yaitu Desa Batur Utara, Desa Batur Selatan, dan Desa Batur Tengah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar